Flavobacterium columnare Makhluk Tak Kasat Berdampak Dahsyat
Makhluk ini
hidup tak kasat oleh mata kita, namun bagaimana ia dapat berdampak dahsyat?. Untuk
mengetahuinya yuk kita mengenal makhluk ini…
Apa itu Flavobacterium columnare ?
Penyakit columnaris
ditemukan pertama kali oleh Davis pada ikan air tawar di sungai Missisipi. Kemudian
diketahui bahwa penyebab penyakit ini adalah bakteri Flavobacterium
columnare. Flavobacterium columnare merupakan bakteri gram negatif,
berbentuk basil (batang), termasuk dalam bakteri yang tumbuh pada keadaan aerob,
motil, memilikiselubung polisakarida selain selulosa. Flavobacterium
columnare ini dalah makhluk yang tak kasat oleh mata, umumnya ia memiliki
panjang 5-15 μm dan lebar 0,3-0,7 μm (Eissa : 2010).
Klasifikasi :
Kingdom:
|
|
Phylum:
|
|
Class:
|
|
Order:
|
Flavobacteriales
|
Family:
|
Flavobacteriaceae
|
Genus:
|
|
Species:
|
F. columnare
|
https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Flavobacterium
Dimana habitat Flavobacterium columnare?
Flavobacterium
columnare merupakan bakteri pathogen oportunis, habitatnya
adalah tanah atau air. Jika tidak pada tubuh inang atau hostnya bakteri ini
hidup dengan merubah struktur morfologi koloni untuk menghemat energi.
Kapan Flavobacterium columnare dapat bersifat pathogen?
Pada saat
kondisi ikan stress, Flavobacterium columnare bersifat oportunis dan
dapat menyebabkan penyakit columnaris pada ikan. Kondisi stress ini dapat diakibatkan
karena menurunnya kadar oksigen, meningkatnya kadar karbondioksida, kadar ammonia
maupun kadar nitrit dalam air. Perubahan lingkungan juga dapat menjadi penyebab
ikan stress antara lain temperature yang ekstrem, intensitas cahaya yang
berlebih, dan fluktasi pH. Kondisi stress ini menyebabkan pertahanan tubuh ikan
menurun dan Flavobacterium columnare mengambil keuntungan dari kondisi
tersebut, dan dapat menyebabkan penyakit columnaris (Eissa : 2010).
Bagaimana Flavobacterium columnare berperan dalam penyakit columnaris?
Umumnya pada
suhu tinggi menyebabkan virulensi bakteri Flavobacterium columnare meningkat
dan dapat menyebabkan mortalitas tinggi pada ikan. Flavobacterium columnare menginfeksi
bagian sisik, sirip. rongga mulut, atau insang ikan. Infeksi ini akan
menyebabkan lesi (lecet) pada bagian yang terinfeksi sehingga kerusakan pada
jaringan pun tak terhindari. Kerusakan ini menyebabkan bakteri mudah masuk ke
dalam aliran darah dan mneyerang organ lainnya. Penyakit columnaris ditemukan
pada ikan nila, lele serta gurame. Ikan-ikan tersebut merupakan komoditas ikan
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan adanya penyakit tersebut yang
memiliki tingkat mortalitas tinggi tentunya berdampak pada perekonomian pangan
(Maria : 2013).
Mengapa Flavobacterium columnare menyebabkan penyakit columnaris?
Flavobacterium
columnare menghasilkan enzim chondroitin AC
lyase. Enzim chondroitin AC lyase ini meyebabkan terdegradasinya sulfat chondroitin A dan C dan asam
hyaluronic, polisakarida kompleks jaringan ikat, serta kelompok mucopolysaccharides asam ditemukan terutama di jaringan ikat hewan. Selain itu, Flavobacterium
columnare juga memproduksi enzim protease yang
berkontribusi dalam kerusakan jaringan dan mempercepat proses invasive ( Maria
: 2013).
Bagaimana solusi untuk Flavobacterium columnare yang menyebabkan penyakit columnaris?
Penanggulangan penyakit columnaris ini dapat
dilakukan dengan tindakan pencegahan ataupun pengobatan. Tindakan pencegahan
dapat dilakukan dengan perbaikan kondisi lingkungan, mempertahankan kualitas
air, mengurangi kandungan bahan organik dalam air dan penambahan oksigen. Sedangkan
tindakan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotic seperti
Oxytetracyclin hydrochlorid (OTC HCl) 5 – 10 mg/ l air dengan cara merendamnya
selama 24 jam (Anonim: 2014).
Siapa yang berperan dalam solusi tersebut?
Manusia sangat
berperan penting untuk tindakan pencegahan ataupun pengobatan untuk penyakit
colmnaris ini. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan air, salah
satunya dengan tidak membuang sampah ataupun limbah secara sembarangan. Serta pemberian
antibiotik.
Daftar Pustaka
Anonim. Pengobatan Penyakit pada
Ikan yang Disebabkan oleh Bakteri. http://retail.water-decor.com/2014/04/serabaktopur-untuk-penyakit-ikan.html.
2014. Diakses pada tanggal 7 Juni 2015 pukul 14.00 WIB
Eissa, dkk. Flavobacterium columnare / Myxobolus tilapiae
concurrent infection in the earthen pond reared Nile tilapia (Oreochromis
niloticus) during the early summer. http:// www.ibc7.org/article/journal_v.php?sid=217. 2010. Diakses pada tanggal 7 juni 2015 pukul 13.00 WIB
Artikel yang dibuat Lia mengenai Flavobacterium columnare sangat menarik dan menambah wawasan bagi saya khususnya. Bahwa organisme mikroskopik harus sangat kita wasapadai dan kita harus perduli atas keberadaannya. Diartikel sudah dijelaskan bahwa bakteri ini sangat memberikan efek yang dahsyat bagi makhluk hidup seperti penyakit columnaris pada ikan.
BalasHapusSaya izin menambahkan sedikit mengenai bakteri ini, bahwa Flavobacterium columnare dapat dihambat pertumbuhannya selain yang dipaparkan diartikel dengan cara menghindari terjadinya stress pada ikan, mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru dan sebagainya. Selanjutnya, dapat dibaca lebih lanjut pada http://www.seputarikan.com/2015/05/20-cara-ampuh-mengatasi-serangan-hama.html
Terima kasih dan semoga bermanfaat^^
Terima kasih Evin atas penambahannya, dari penambahan Evin memberikan informasi bahwa kita sudah seharusnya sadar akan kebersihan lingkungan kita sehingga ekosistem pun terjaga.
HapusIya, benar sekali Lia. Kita sebagai manusia harus senantiasa menajaga kebersihan lingkungan kita, sehingga ekosistem dapat terjaga dan tidak ada kerugian yang ditimbulkan dari ekosistem.
HapusJudulnya gemesin bangeeet... Makhluk tak kasat mata, tapi berdampak dahsyat..
BalasHapusJadi begini, Li.. saya ingin menambahkan bahwa bakteri F. columnare ini kan sangat berbahaya, ada baiknya diketahui sesegera mungkin. ada lima metode yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasinya:
1. kemampuan untuk tumbuh pada media yang mengandung neomycin dan polimiksin B
2. produk berpigmen kuning Rizoid koloni
3. produk sebuah gelatin yang merendahkan enzim
4. Pengikatan Congo merah ke koloni
5. Produk kondroitin sulfat merendahkan enzim
F. columnare adalah salah satu penyakit tertua di antara ikan air hangat, dan memanifestasikan dirinya sebagai infeksi umumnya dikenal sebagai Columnaris. Infeksi adalah penyebab utama kedua kematian di kolam lele yang sering terjadi di Amerika Serikat tenggara.
Kira-kira begitu, Li.. semoga bisa dipahami hehehe ;-)
Terimakasih
Sumber:
Anonim. Flavobacterium columnare. http://eol.org/pages/1001272/hierarchy_entries/58757572/details
Terima kasih Firda penambahannya...mudah dipahami Firda...jadi Flavobacterium columnare ini dapat diidentifikasi dalam laboratorium :
HapusFlavobacterium columnare ini dapat tumbuh pada medium mengandung neomycin dan polymyxcin B, bakteri akan membentuk koloni berwarna kuning dengan pola pertumbuhan rhizoid, bakteri memproduksi enzim pendegradasi gelatin, mengikat Congo merah ke koloni, dan memproduksi enzim pendegradasi sulfate Chondrotin,
jika suatu bakteri diidentifikasi memiliki ciri tersebut dapat diketahui kemungkinannya bakteri tersebut adalah F. columnare.
Mengingat bahwa ikan merupakan salah satu bahan makanan yang sering kita konsumsi, ternyata keberadaan bakteri ini cukup mengancam keselamatan ikan ya, namun semua itu tidak perlu dikhawatirkan. Ada kabar bahagia untuk kita semua. Izin menambahkan dari sumber yang saya baca, bahwa telah dilakukan sebuah penelitian yang mengindikasikan bahwa vaksin anti F. columnare dapat digunakan sebagai alternatif solusi untuk mengendalikan penyakit penyakit columnaris. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin anti Flavobacterium columnare dapat meningkatkan sintasan (survival rate) dari ikan hingga 30% dan booster tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap sintasan (survival rate) dan relative percent survival (RPS). Keterangan lebih lanjut ada pada link berikut http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20350764.pdf Artikel yang sangat bermanfaat, terima kasih liya :)
BalasHapusTerima kasih Ana penambahannya
Hapusartikelnya bagus saya ingin menambahkan cara Pengendalian bakteri ini agar ikan tidak terinfeksi
BalasHapus1. Manajemen kesehatan ikan terpadu (inang, lingkungan dan patogen)
2. Acriflavine 5 - 10 ppm melalui perendaman beberapa hari
3. Amoxycilin 60 – 80 mg/kg ikan/hari melalui pakan (dicampurkan) selama 10 hari atau 1 – 2 ppm melalui perendaman selama 1 jam
4. Chloramin B atau T 18 – 20 ppm melalui perendaman selama 2 – 3 hari
5. Oxytetracycline 50 – 75 mg/kg ikan/hari melalui pakan selama 10 hari
sumber : http://www.dkpp.mesujikab.go.id/artikel/65-penyakit-columnaris-jamur-mulut-pada-ikan
Terim kasih Raihan penambahannya
Hapusartikel yang sangat menarik liya, hal-hal yang harus dijelaskan juga sudah dibahas oleh liya dengan apik. mengingat penyakit ini terdapat pada ikan yang mungkin biasa kita konsumsi saya hanya ingin menambahkan info mengenai hal tersebut. Neil memaparkan,penyakit nila yang menyerang sejak periode awal produksi harus dicermati karena bisa menggagalkan pencapaian target produksi dengan tingginya kematian dan mundurnya jadwal panen. Penyakit periode awal ini meliputi parasit, columnaris disease, iridovirus, dan jamur. Parasit yang menyerang nila meliputi parasit protozoa (Oodinium, Trichodina, dan Ichthiophterius) dan parasit metazoa (Dactylogyrus, Lernea, dan Argulus). Biasanya terjadi pada ikan kecil atau yang stres/lemah. Parasit metazoa biasanya tak menyebabkan kematian tinggi, tapi menyebabkan munculnya berbagai penyakit pada periode berikutnya. Lalu ada Columnaris disease yang disebabkan oleh Flavobacterium columnare yang menyerang pada saat suhu lingkungan turun, kepadatan tinggi, dan status nutrisi buruk. Tanda-tandanya meliputi munculnya lendir putih pada tubuh karena peluruhan lapisan epidermis, warna kulit kekuningan, insang dan mulut mengalami nekrosis. “Banyak menyerang perairan yang mengandung bahan organik tinggi,” kata Neil. Menurutnya penyakit kronis yang bisa mengundang kematian tinggi ini bisa diatasi dengan merendam ikan pada air garam 6 ppt – 10 ppt sehingga bakteri tak bisa hidup. “Sebenarnya dengan antibiotik juga bisa, tapi banyak negara sudah melarang antibiotik untuk ikan,” sesal Neil.
BalasHapusterima kasih liya, Good job! :D
sumber: http://www.mb.ipb.ac.id/output/popupPrint/id/9fac89f4f9c28fb9034d818797289843/tipe/entri/category/2.html
waah terima kasih Putri penambahannya liya baru tau kalo antibiotik dilarang untuk ikan,,,hehe...di Indonesia menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 52/KEPMEN-KP/2014 tentang klasifikasi obat Ikan ada klasifikasi obat keras dan obat bebas selengkapnya dapat dibaca pada sumber berikut (infohukum.kkp.go.id/index.php/hukum/download/443/?type_id=1) atau (http://agritekno.tripod.com/antibiotik_dilarang.htm).
HapusMau menambahkan artikel yang sudah dibut Auliya :D dari sumber http://www.trobos.com/detail_berita.php?sid=687&sir=17
BalasHapusFlavobacterium columnaris kemungkinan besar penyebabnya dari lingkungan, misalnya karena upwelling.
Upwelling terjadi karena perbedaan suhu air di bawah dan di permukaan. Ini akan menyebabkan pergolakan (turbulensi). Akibatnya, bahan organik yang berasal dari sisa pakan dan kotoran ikan akan naik ke atas. Ini menyebabkan bakteri akan mudah berkembang dan menginfeksi ikan. Di Waduk Cirata, upwelling terjadi hampir setiap tahun dengan akibat kematian ikan yang sangat tinggi.
Ada salah satu langkah pencegahan untuk menghindar dari serangan penyakit ini yaitu :
Pemakaian pakan yang ramah lingkungan. Pakan apung lebih ramah lingkungan dibanding pakan tenggelam. Pemakaian pakan apung bisa menghindari pemberian pakan berlebih (over feeding) sehingga pakan lebih efisien dan penumpukan bahan organik di dasar waduk bisa diminimalisir
Terima kasih liya :D
Terima kasih Audina penambahan informasinya
HapusArtikel yang sangat memanrik ternyata sakitnya pada ikan disebabkan oleh bakteri yang khusus, pada artikel ini dipaparkan bahwa penyakit columnaris ditemukan pertama kali oleh Davis pada ikan air tawar di sungai Missisipi. Kemudian diketahui bahwa penyebab penyakit ini adalah bakteri Flavobacterium columnare. Berdasarkan artikel yang saya baca bahwa bakteri ini tidak hanya terdapat pada ikan air tawar melainkan juga terdapat pada ikan air laut contohnya adalah ikan kerapu hal ini telah dilakukan penelitian pada daerah Wanci Kab.Wakatobi
BalasHapusAdapun info lebih lengkap dapat diaskes pada: http://bkipm.kkp.go.id/upt/bau-bau/pemantauan.html
terima kasih Fitri Auliya artikelnya sangat bermanfaat :)
Terima kasih Dian...atas koreksinya,,, sangat bermanfaat untuk melengkapi kekurangan artikel liya
Hapusartikel yang menarik sekali liya :) , dalam artikel liya ini menjelaskan penyakit columnaris pada ikan air tawar yang disebabkan oleh bakteri Flavobacterium columnare namun masih belum spesifik ikan air tawar apa yang biasanya terkena penyakit tersebut. Nah, disini saya ingin lebih mengspesifikkan bahwa bakteri ini lebih sering menimbulkan pathogen pada ikan lele dan gurame yang menunjukkan gejala klinis yaitu insang rusak/rontok, luka pada badan dan sirip gripis. Untuk lebih jelasnya mungkin bisa dibaca di link ini yaa http://www.sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/byId/26550
BalasHapusterimakasih liya :D
Terima kasih Amalia atas penambahan informasinya...mengenai gejala klinis akibat F. columnare
HapusArtikel yang dipaparkan saudari FithryAuliya sangata bagus, memeberikan wawasan kepada kita bahwa bakteri yang berukuran kecil, bisa memberikan dampak yang luar biasa dan bersifat membahayakan.
BalasHapusSedikit menambahkan mengenai gejala yang di timbulkan dari penyakit columnaris yaitu ditandai dengan ikan kehilangan nafsu makan, terbentuknya luka terutama di kepala, sirip, kulit badan bagian belakang, ekor dan insang. Pada mulanya luka yang terbentuk cukup kecil, kemudian berwarna keputih-putihan, kemerahmerahan dan akhirnya menjadi borok atau bisul besar. Insang dan sirip menjadi rontok. Jika organisme ini menyerang insang, sering menyebabkan kematian massal.
Adapun penanggulannya yaitu dilakukan dengan cara merendam Kloramycetin 5-10 ppm selama 1-2 menit
Dapat dilihat selengkapnya pada link berikut ini http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26834/4/Chapter%20II.pdf
Terimakasih saudai Fithry Auliya semoga bermanfaat untuk kita semua :)
Terima kasih juga saudari Hani atas informasi tambahannya
Hapusartikel yang menarik tentang penyakit pada ikan khusunya budidaya ikan yang dpt merugikan para nelayan kita. saya ingin menambahkan informasi bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan strain baru ikan unggul. Untuk perbaikan mutu genetis, KKP melalui Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi kembali menghasilkan lele unggul. Lele generasi ketiga ini atau G3, pertumbuhan bobotnya bisa meningkat hingga 40,32% dibandingkan jenis lele sebelumnya. hal tersebut dilakukan karna agar hasil budidaya ikan tidak mengalami kerugian dan menciptakan ikan lele jumbo yang strain thd penyakit tersebut
BalasHapussilahkan baca info selanjutnya di --> http://p4b.litbang.kkp.go.id/berita-214-siaran-pers--kkp-hasilkan-strain-baru-lele-unggul.html
terimaaksih..
waah Terima kasih kak Firdhani atas informasi tambahannya syukur Alhamdulillah maka tidak hanya jenis penyakit yang bertambah namun peningkatan kualitas juga meningkat
HapusTerimakasih untuk informasinya :) Ingin menambahkan, Columnaris disease yang disebabkan oleh Flavobacterium columnare dapat menyerang pada saat suhu lingkungan turun, kepadatan tinggi, dan status nutrisi buruk. Selain gejala yang diungkapkan hani sebelumnya tanda tanda lainnya bisa kita lihat dengan munculnya lendir putih pada tubuh karena peluruhan lapisan epidermis, warna kulit kekuningan, insang dan mulut mengalami nekrosis. Biasanya penyakit akibat si Flavobacterium columnareini menyerang perairan yang mengandung bahan organik tinggi.
BalasHapusDan cara sederhana untuk menguranginya bisa dengan merendam ikan pada air garam 6 ppt – 10 ppt sehingga bakteri tak bisa hidup.
Referensi terkait >> http://www.mb.ipb.ac.id/output/popupPrint/id/9fac89f4f9c28fb9034d818797289843/tipe/entri/category/2.html
Terimakasih :)
Dela Rahma
Terima kasih kakak atas informasi tambahannya... maaf liya mungkin salah baca dan salah ketik mengenai kapan F. columnare ini menginfeksi salah satunya suhu menurun ya kak, bukan meningkat
Hapusdari referensi yang saya baca di http://rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/10/M-3.-Penyakit-Gurami.pdf
BalasHapusbakteri flavobacterium juga dapat menyebabkan luka pada sirip dan insang ikan.Gejala klinis : Ikan lemas, nafsu makan kurang sirip/insang rontok (terutama
terjadi pada ikan ukuran kecil).
terimakasih lia, semoga bermanfaat :-)
Terima kasih juga Selly informasi tambahannya
Hapusartikel yang sangat informatif, kreatif dan efektif...terima kasih sebelumnya sudah mau berbagi ilmu tentang bakteri khususnya yang berkaitan dengan penyakit pada hewan. izin menambahkan, menurut artikel yang saya baca, Penanggulangan penyakit ccolumnaris pada ikan dapat dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan mempertahankan kualitas air supaya tetap optimal, penerapan sanitasi kolam dan manajemen budidaya yang tepat.
BalasHapusadapun pengobatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa antibiotika yaitu antara lain Oxytetracyclin hydrochlorid 5‑10 mg/l air dengan cara perendaman selama 24 jam. Baytril juga dapat dipakai dengan dosis 8‑10 ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah penampung. semoga bermanfaat.. :)
(Sumber : http://retail.water-decor.com/2014/04/serabaktopur-untuk-penyakit-ikan.html )
Terima kasih juga Farisa atas informasi tambahannya
Hapusnice ;) izin menambahkan saja liya, dari sumber yang saya dapatkan (http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-11112004-113024/unrestricted/Farmer_thesis.pdf) disini menjelaskan bahwa memang pada umumnya ikan yang terjangkit penyakit columnare adalah ikan-ikan yang ditempatkan di perairan yang hangat, namun ada faktor lain yang memungkinkan ikan tertular penyakit tersebut. ternyata, populasi ikan liar dapat menyebabakan ikan terjangkit columnare. Jadi, kitapun harus cermat terutama untuk orang yang memiliki ternak ikan (ikan lele dan gurame) diusahakan jangan sampai mencampurkan ikan tersebut dengan ikan-ikan liar lainnya..
BalasHapusteşekkür ederim liya ;)
waah begitu ya Indah,,,terima kasih ya infonya
Hapusiya seperti itu liya, kita sama-sama saling share aja ya.. oke u're welcome ;)
HapusBenar sekali Lia bahwa tindakan pencegahan Flavobacterium salah satunya dengan mempertahankan kualitas air. Untuk mengetahui kualitas air ada hubungannya dengan pengaruh suhu air. Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. suhu air akan berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Dan memang suhu air yang terlalu rendah (dingin) mengakibatkan proses penetesan pada telur ikan akan menjadi lambat, untuk mempertahankan suhu supaya optimal maka pada budidaya pembenihan secara intensif sering menggunakan alat pemanas air (heater) yang biasa digunakan di akuarium atau di bak fiber. Suhu air yang diperlukan untuk proses penetasan telur ikan berkisar antara 25 - 30 derajat celcius. Di alam naik turunnya suhu air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Perubahan suhu air yang terlalu ekstrim akan berdapat buruk terhadap ikan yang dipelihara. akibatnya memang ikan menjadi stres, dan apabila ikan sudah stress maka ikan tersebut akan rentan terhadap penyakit. Suhu akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan bila suhu terlalu rendah maka pertumbuhan ikan yang dipelihara akan lambat tumbuh, karena bila suhu rendah maka proses metabolisme ikan akan menjadi lambat dan nafsu ikan akan menurun. Suhu harus tepat yaitu kisaran optimum 25 - 30 derajat celcius.
BalasHapusSumber : https://www.academia.edu/8856514/pengaruh_suhu_terhadap_pertumbuhan_dan_reproduksi_ikan
Semoga bermanfaat :)
terima kasih Nila
Hapusartikel tentang flavobacterium columnare sudah diulas cukup baik oleh liya, sekedar menambahkan bagaimana flavobacterium columnare bsia tumbuh pada ikan, dr literatur yang saya tenang sebuah penelitain bahwa, flavobacterium columnare memanfaat mucus atau lendir sebagai substrat nya . memanfaatkan lendir kulit ikan sebagai substrat untuk pertumbuhan dan bahwa paparan bahan ini akan mengubah ekspresi gen yang terlibat dalam kolonisasi terluar permukaan ikan. Pertumbuhan, pembentukan biofilm, produksi protease ekstraseluler dan perubahan ekspresi protein F. columnare regangan C # 2 berbudaya media dilengkapi dengan lendir kulit salmon Atlantik remaja dibandingkan dengan media yang sama tanpa lendir. C # 2 mampu tumbuh dengan menggunakan lendir sebagai sumber nutrisi tunggal. Pertumbuhan media induksi sel lendir yang mengandung tumbuh sebagai biofilm dan aktivitas protease ekstraseluler meningkat dalam budaya lendir mengandung. Profil protein SDS-PAGE menunjukkan bahwa ekspresi protein ekstraseluler meningkat enam lendir yang mengandung media yang. Hasil ini menunjukkan bahwa lendir salmon permukaan mempromosikan pertumbuhan F. columnare dan bahwa paparan lendir mengubah karakteristik pertumbuhan bakteri ini berkaitan dengan produksi protease dan pembentukan biofilm. (sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18086035 )
BalasHapuswaaah terima kasih mazidah sangat bermanfaat informasi tambahannya
Hapusjujur saja saya baru pertama kali mendengar penyakit jenis ini. padalah bakteri yang bernama Flavobacterium columnare ini memiliki sifat patogen juga yaa yang menyebabkan sakit columnaris. semua bakteri bisa juga diisolasi untuk kebutuhan perkembangan ilmu pengtahuan. saya ada satu referensi nih mengenai http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-11112004-113024/unrestricted/Farmer_thesis.pdf . selamat malaaan
BalasHapusterima kasih mauliza informasinya
HapusArtikel Liya menarik...dapat ilmu baru lagi saya, menurut sumber yang saya baca..
BalasHapusTentang bakteri Flavobacterium columnare, untuk nilai negatifnya...maaf, ternyata bakteri ini mempunyai sifat fisiologis yang khusus yaitu dapat mematikan jaringan karang. Pada terumbu karang yang ada dilaut. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Irwan Jaelani.
Dapat diakses online di rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/10/M-3.-Penyakit-Gurami.pdf.
Semangat...._^
waah terima kasih kakak ternyata bakteri ini tidak hanya menyerang ikan ya...
Hapusuntuk tambahan saja ya li. telah dilakukan penelitian tentang Vaksin anti F.
BalasHapuscolumnare dibuat dengan inaktivasi formalin 0,2% skala invitro, yang dilakukan pada budidaya ikan lele. vaksin ini berfungsi untuk meningkatkan sintasan (survival rate) dari ikan lele dalam melawan infeksi bakteri ini. untuk lebih jelasnya silahkan akses link berikut http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20350764.pdf
terimakasih..
terima kasih juga delsa
HapusSaya setuju dengan pemaparan Liya bahwa Flavobacterium columnare tinggal di lingkungan air hangat, dan itu adalah agen etiologi penyakit Columnaris, hal ini sesuai dengan sumber yang saya baca di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3347163/ bahwa bakteri tersebut dapat mempengaruhi berbudaya, liar, dan ikan hias di seluruh dunia. F. columnare adalah, motil, batang Gram-negatif kuning berpigmen dalam keluarga Flavobacteriaceae, salah satu jalur utama phyletic dalam kelompok (5) Bacteroidetes. F. columnare menunjukkan heterogenitas genetik yang luas dan morfologi koloni serta perbedaan yang signifikan dalam virulensi dalam spesies. F. columnare strain dibagi menjadi tiga genomovars yang menunjukkan berbagai tingkat virulensi untuk spesies ikan yang berbeda. F. columnare regangan ATCC 49512, terisolasi pada tahun 1987 dari lesi kulit goreng trout coklat di Perancis, milik genomovar I (10) dan avirulent di saluran lele.
BalasHapusSemoga bermanfaat :)
terima kasih heti...
Hapuswah ternyata pada ikan ada penyakitnya oleh bakteri F. columnare, sering sekali kita mengonsumsi ikan. saya ingin menambahkan bahwa benar penyakit F. columnare karena berkaitan dengan stres lingkungan, yang meningkatnya temperatur terlalu tinggi. penyakit ini umumnya terjadi pada temperatur 18-20 °C. bakteri ini agak sulit diberantas,tetapi ada penelitian yang sudah mengetahui caranya yaitu dengan cara merendam ikan dalam larutan Malachite green 1: 50000 selama 10-30 detik. atau menggunakan larutan CuSO4 500 ppm selama 1-2 menit. liya bisa lihat referensinya disini terimakasih^^ https://books.google.co.id/books?id=iMDQOthcEbIC&pg=PA59&lpg=PA59&dq=penyakit+columnaris&source=bl&ots=wuhqo4uBOx&sig=8FIYAXN0OtSmJh8gNqwZGwTKkZo&hl=en&sa=X&ei=kdF0VYm5FOGomgXnzYCADA&redir_esc=y#v=onepage&q=penyakit%20columnaris&f=false
BalasHapusterima kasih Ayu....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusartikelnya sangat menarik dan informatif sekali terutama berguna untuk para peternak ikan :)
BalasHapussaya setuju dengan lia saya baca di http://rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/10/M-3.-Penyakit-Gurami.pdf memang benar bakteri ini bisa menyerang ikan.. bisa dibaca di halaman tersebut.. bakteri ini menyerang ikan gurame. trimaksih lia :)
terima kasih juga ghina...
Hapusiya benar sekali kata lia.. untu penanggulangannya bisa di berikan imunogenik vaksin anti flavobacterium untuk menambah kekebalan humoral ikan sehingga bisa membantu para peternak ikan . bisa dibaca selengkapnya di
BalasHapushttp://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20350764.pdf
thnx lia infonya :)
terima kasih suadah
Hapusliya artikelnya bagus sekali, sangat informatif :)
BalasHapusingin menambahkan saja ya li, bahwa dalam jurnal penelitian yang saya baca, bakteri ini menyerang pada ikan gurame, hasil perbandingan antara uji morfologi dan biokimia dengan karakter bakteri yang terdapat dalam buku yang di tulis oleh Cowan and Steels’s (1993) dan Austin dan Austin (2007). Tabel 4, 5, 6 dan 7 menunjukkan bahwa isolat NSS.GSK2k memiliki kemiripan 95% dengan Flavobacterium sp. :)
informasi diatas bisa dilihat selengkapnya di link berikut http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0CGUQFjAI&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org%2Farticle.php%3Farticle%3D74458%26val%3D4714&ei=evB0Vcj6HIO8mQXs14HQBA&usg=AFQjCNGQRCCG5Xm5e5zxIaiAvcHBqz1wdw&sig2=nxcPDUkKO9LilwR36itbzw&bvm=bv.95039771,d.dGY
semoga bermanfaat.
terima kasih Euis...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrimakasih lia artikelnya sangat informatif.
BalasHapusSaya membaca artikel di http://www.bibitikan.net/lele-g3-strain-baru-lele-unggul-dari-kkp/ ada ikan lele yang memiliki daya tahan terhadap Flavobacterium columnare yaitu lele G3, daya tahan lele G3 terhadap lingkungan relatif tinggi. Dimana sintasan pada tahap pembenihan, pendederan dan pembesaran uji multilokasi sekitar 10-20% lebih tinggi dibanding benih lokal. Daya tahan lele G3 terhadap stress juga relatif tinggi. Termasuk respon pakan bagus, meskipun pasca penanganan/handling dilakukan di jaring, grading/sortir, baru ditebar. “Feed Conversion Ratio (FCR) lele G3 juga relatif bagus, pada tahap pendederan berkisar 0,5-0,7 dan pada tahap pembesaran berkisar 0,9-1,0,
terima kasih sifa
HapusArtikelnya sangat menarik dan informatif liya, pada ikan yang terkena bakteri ini mempunyai gejala-gejala yang di alami pada ikan tersebut,
BalasHapusGejala Klinis
1. Luka disekitar mulut, kepala, badan, atau sirip. Luka berwarna putih kecoklatan kemudian berkembang biak menjadi borok
2. Infeksi disekitar mulut, seperti diselaputi benang, sehingga sering disebut penyakit ‘JAMUR MULUT”
3.Dibagian pinggir luka tertutup oleh lendir (pigmen) berwarna kuning cerah
4. Apabila menginfeksi insang, kerusakan dimulai dari ujung filamen insang dan merambat kebagian pangkal, akhirnya filamen membusuk dan rontok (gillrot)
http://www.dkpp.mesujikab.go.id/artikel/65-penyakit-columnaris-jamur-mulut-pada-ikan
Terima kasih atas informasinya Good Job li ..
terima kasih festi
HapusArtikel yang menarik dan sangat informatif. saya hanya ingin menambahkan sedikit mengenai tindakan pengobatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotic seperti Oxytetracyclin hydrochlorid (OTC HCl) 5 – 10 mg/ l air dengan cara merendamnya selama 24 jam, selain dengan Oxytetracyclin hydrochlorid, dapat juga menggunakan Baytril dengan dosis 8‑10 ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah penampung ikan.
BalasHapusSumber: http://retail.water-decor.com/2014/04/serabaktopur-untuk-penyakit-ikan.html
terima kasih :)
terima kasih windy atas info tambahannya
Hapusartkel yang informatif sekali lia, ternyata bakteri ini juga menyerang hewan ya sesuai dengan judul memang dahsyat bakteri yang satu ini, dengan artikel ini para peternak ikan dapat berhati-hati dengan bakteri ini , agar tidak terkena penyakit columnais. ijin menambhakan yaa linda baca di sumber ini lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20350764.pdf. ada vaksin yang dapat mengurangi penyerangan bakteri ini kepada ikan lele. untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ya lia. semoga bermanfaat
BalasHapusterima kasih saudari Linda
Hapusartikel yang sangat bagus, habitat bakteri ini adalah di air, saya kira hanya air kolam atau danau, ternyata menurut http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/13394/Skripsi_Wulan_Sari_Usman.pdf?sequence=2 habitat awal bakteri ini adalah di air laut, karena ada penyebaran oleh aliran air laut maka bakteri ini bisa sampai perairan air tawar. semoga bermanfaat, terimakasih liya :)
BalasHapussangat bermanfaat untuk melengkapi artikel terima kasih Fitri
Hapussubhanallah artikel liya jelas dan detai sekali yaaa :) sangat bermanfaat , thank a lot liya :) zakiyah ingin menambahkan sedikit bahwa bakteri Flavobacterium columnari ini tidak dapat menginfeksi human dan tidak berbahaya bagi manusia karena ia tidak dapat bertahan di temperature human body :) http://www.gachd.org/Columnaris%20Fact%20Sheet.pdf
BalasHapuswaah terima kasih zakiya atas infonya,,,
Hapusartikel mengenai bakteri ini pada ikan sangat informatif. karena ikan merupakan salah satu lauk pauk kaya protein yang sering dikonsumsi masyarakat. dengan mengetahui bakteri columnaris pada ikan ini, kita bisa waspada dalam memilih ikan yang mau dikonsumsi. ikan yang belum atau sudah terjangkit bisa diberikan vaksin, bisa dibuka artikelnya disini http://web.mb.ipb.ac.id/uploads/docWord/Hindari_Penyakit_Nila_Budidaya_Efisien_9fac89f4f9c28fb9034d818797289843.doc.. terimakasi :)
BalasHapusjudul yang sangat menarik sikecil yang berdampak dahsyat :D.... bakteri ini menyukai ikan yang sedang stress (ternyata bukan mahasiswa aja yang bisa stres ikan juga bisa :D).. ikan stres diakibatkan oleh kurangnya ketersediaan oksigen dalam air karena air lebih banyak mengandung karbondioksida... mungkin salah satu pncegahan pertumbuhan bakteri ini bisa menambahkan bakteri fotosisntetik kedalam kolam ikan :D, seperti yang telh dijelaskn pada blog sbelumnya mengenai bakteri fotosintetik :D
BalasHapus